Kata Mutiara Hari Ini

행복은 원하는 것을 얻는 게 아니라 이미 가진 것을 원하는 것이다.
Kebahagiaan bukanlah mendapatkan apa yang kau inginkan, tetapi menginginkan apa yang kau dapat.

Kamis, 04 Mei 2017

Pola N+입니다 dan N+입니까?

Assalamu'alaikum wr wb

Pada postingan sebelumnya telah dijelaskan bahwa posisi predikat dalam Bahasa Korea terletak di akhir kalimat. Nah kali ini saya akan jelaskan mengenai salah satu bentuk akhiran yang paling sering digunakan dalam percakapan sehari-hari... yaitu 입니다 [im-ni-da] dan 입니까? [im-ni-kka?]

Yuk kita mulai...

 시작....

-----입니다-----

입니다 [ip-ni-da] dibaca menjadi [im-ni-da]. Pola ini merupakan bentuk kalimat nomina karena digunakan pada kata benda. Pola ini merupakan bentuk formal dan sopan yang digunakan dalam percakapan. 

입니다 [im-ni-da] dapat diartikan 'adalah'... pola ini setara dengan penggunaan 'to be' dalam Bahasa Inggris...

Pola ini digunakan pada kalimat pernyataan

Pola pembentukan kalimat dengan akhiran 입니다 [im-ni-da] adalah sebagai berikut:

 Kata Benda + 입니다 [im-ni-da]
Contoh:

책입니다             Chaek-im-ni-da                      (Ini) adalah sebuah buku
가방입니다         Ka-bang-im-ni-da                  (Ini) adalah sebuah tas
윤미래입니다     Yoon-mi-rae-im-ni-da            (Dia) adalah Yoon mirae
박지훈입니다     Pak-ji-hun-im-ni-da               (Saya) adalah Park jihun
학생입니다         Hak-saeng-im-ni-da               (Saya) adalah seorang murid
선생님입니다     Seon-saeng-nim-im-ni-da      (Dia) adalah seorang guru

Nb: penulisan antara kata benda dan akhiran 입니다 TIDAK DIPISAH OLEH SPASI


-----입니까?-----

입니까? merupakan bentuk tanya dari 입니다...
seperti halnya 입니다, 입니까? juga digunakan pada kalimat nomina sehingga dilekatkan pada kata benda...

Pola ini juga merupakan bentuk formal dan sopan

untuk membuat kalimat dengan pola ini adalah sebagai berikut

Kata Benda + 입니까?

Contoh:
모자입니까?                   Mo-ja-im-ni-kka?                     Apakah itu sebuah topi?
책입니까?                       Chaek-im-ni-kka?                    Apakah itu sebuah buku?
이광민 씨입니까?          I-kwang-min ssi-im-ni-kka?    Apakah dia tuan Lee kwang min?
의사입니까?                   Eui-sa-im-ni-kka?                   Apakah kamu seorang dokter?

Demikianlah penjelasan postingan kali ini...
Semoga dapat dipahami dan bermanfaat...

Terima kasih atas perhatiannya...

Jika ada kritik dan saran... harap ditulis di kolom komentar...

Wassalamu'alaikum wr wb






Selasa, 02 Mei 2017

Pola Kalimat dalam Bahasa Korea

Assalamu'alaikum wr wb...

Setelah lama menghilang dan tidak pernah posting apapun... padahal baru dua kali posting di blog hehehe

Akhirnya sekarang berusaha kembali untuk membuat postingan berikutnya... masih berkaitan dengan bahasa korea... pembahasan kali ini mengenai 'Pola Kalimat dalam Bahasa Korea'...

Berikut pembahasannya... silakan disimak ya...

Bismillahir rahmanir rahim...

Setiap bahasa yang ada di dunia pastinya memiliki pola kalimatnya masing-masing. Ada yang memiliki pola yang serupa dengan bahasa lainnya, ada pula yang berbeda dari yang lain. Hal ini juga terjadi pada Bahasa Korea...

Bagi orang Indonesia, pola kalimat, khususnya kalimat sederhana dalam Bahasa Indonesia adalah S-P-O (Subjek-Predikat-Objek). Namun, pola kalimat sederhana dalam Bahasa Korea sedikit berbeda. Pada Bahasa Korea, Predikat selalu diletakan di akhir kalimat, dengan pola dasar yaitu, S-O-P atau S-P. Namun, posisi subjek dan objek dapat bertukar, tetapi kita masih bisa memahami mana subjek dan mana objek.

Kenapa bisa begitu?

Hal itu dikarenakan, Bahasa Korea memiliki partikel-partikel atau penanda-penanda yang menentukan kedudukan suatu kata, baik kata benda, kerja maupun sifat. Sebagai contoh, kata benda yang berkedudukan sebagai subjek akan selalu diikuti oleh partikel subjek (이/가) ataupun partikel topik (는/은) meskipun diletakan di awal maupun di tegah kalimat. kedudukannya tidak akan berubah menjadi objek atau predikat atau keterangan...

Begitu pula dengan kata benda yang berkedudukan sebagai objek, maka kata benda tersebut akan diikuti oleh partikel objek (를/을). kedudukannya tidak akan berubah meski diletakan di awal kalimat.

Contoh:
Pola kalimat sederhana dalam bahasa korea

어머니는 비빔밥을 만들어요 [eo-meo-ni-neun bi-bim-bap-eul man-deul-eo-yo] ibu membuat bibimbap
어머니는 [eo-meo-ni-neun] berkedudukan sebagai subjek kalimat karena adanya partikel topik yaitu 는 [neun]
비빔밥을 [bi-bim-bap-eul] berkedudukan sebagai objek kalimat karena adanya partikel objek yaitu 을 [eul]
만들어요 [man-deul-eo-yo] berkedudukan sebagai predikat

Berdasarkan pada kalimat di atas, maka pola kalimatnya adalah S-O-P

Contoh lainnya

서울 대학교에 형이 수학을 배웁니다 [seo-ul dae-hak-kyo-e hyeong-i su-hak-eul bae-um-ni-da] kakak lk belajar matematika di Universitas Seoul
서울 대학교에 [seo-ul dae-hak-kyo-e] berkedudukan sebagai keterangan tempat karena adanya partikel tempat yaitu 에 [e]
형이 [hyeong-i] berkedudukan sebagai subjek karena adanya partikel subjek yaitu 이 [i]
수학을 [su-hak-eul] berkedudukan sebagai objek karena adanya partikel objek yaitu 을 [eul]
배웁니다 [bae-um-ni-da] berkedudukan sebagai partikel

Berdasarkan pada kalimat di atas, maka pola kalimatnya adalah K-S-O-P

Pola kalimat lain yang mungkin digunakan dalam Bahasa Korea adalah:
S-K-O-P
S-P
O-P
K-O-P
O-K-P
O-S-K-P
dll

Demikianlah pembahasan dari 'Pola Kalimat dalam Bahasa Korea'. Semoga membantu teman-teman yang baru belajar Bahasa Korea.

Jika ada kritik dan saran... silahkan cantumkan pada kolom komentar...

Sekian dan Terima Kasih


Jumat, 03 Maret 2017

Pola Pembentukan Kata dengan Hangul



 Bismillahi ar Rahman ar Rahim

Dalam bahasa Korea setiap huruf hangul tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Untuk membentuk suatu kata atay suku kata dengan huruf hangul, harus dengan pola tertentu sehingga suku kata atau kata tersebut dapat bermakna. Setidaknya ada empat pola yang digunakan dalam membentuk suku kata atau kata dengan menggunakan hangul.

1.      Konsonan dan Vokal
Pola ini terbagi menjadi dua bentuk, yaitu bentuk horizontal dan bentuk vertikal. Penggunaan bentuk tersebut ditentukan berdasarkan huruf vokal yang menyertai konsonan.

Pada contoh di atas merupakan pola konsonan + vokal dalam bentuk horizontal. Huruf vokal yang digunakan dalam bentuk ini antara lain, , , , , . Dengan kata lain huruf vokal yang menggunakan bentuk horizontal adalah huruf yang mengandung unsur ‘orang’.

 Pada contoh di atas merupakan pola konsonan + vokal dalam bentuk vertikal. Huruf vokal yang digunakan dalam bentuk ini antara lain, , , , , . Dengan kata lain huruf vokal yang menggunakan bentuk vertikal adalah huruf yang mengandung unsur ‘tanah’/’bumi’.

Catatan: Untuk pembentukan suku kata atau kata yang menggunakan konsonan ieung (), maka yang dibaca hanya huruf vokalnya saja. Misal, dibaca ‘a’, dibaca ‘u’

2.      Konsonan, Vokal dan Konsonan
Jika pada nomor 1 hanya terdiri atas dua huruf hangul,  yang berikutnya dalam pembentukan suku kata atau kata dalam bahasa Korea terdiri atas tiga huruf hangul, yaitu dengan ditambah batchim pada sebagai huruf terakhir pada suatu suku kata. Pola ini juga memiliki dua bentuk yaitu

 
Pada contoh di atas, terdapat tiga huruf hangul yaitu , dan yang dibaca kol/gol. Pada contoh, huruf yang terletak paling bawah disebut sebagai batchim/konsonan akhir. Bentuk lain dari pola ini adalah
 
 
Pada contoh di atas, polanya seperti gabungan antara pola konsonan + vokal bentuk horizontal ditambah dengan konsonan lainnya yang diletakan di bawahnya. Batchim pada contoh tersebut adalah huruf .

Bahasa Korea

Bismillah ar Rahman ar Rahim

Ini adalah sebuah postingan pertama dalam blog ini...
Tujuan dari blog ini adalah sebagai sarana untuk memberikan sedikit pengetahuan yang dimiliki oleh penulis khususnya yang berkaitan dengan Bahasa Korea.Semoga yang sedikit itu mampu memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain. walau penulis juga masih dalam tahap belajar dan mempelajari Bahasa Korea lebih dalam dan lebih baik lagi, tetapi penulis berharap bisa memberikan sedikit kontribusi yang bermanfaat bagi banyak orang.

Tulisan mengenai Bahasa Korea sebenarnya sudah sangat banyak. Bahkan di antaranya ditulis oleh mereka yang lebih ahli dan lebih baik dalam Bahasa Korea. Tetapi penulis ingin membuat sebuah tulisan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sehingga pengetahuan tersebut tidak berhenti pada diri penulis. Hal ini merujuk pada hadist Nabi Muhammad saw yaitu 'sampaikalah dariku walau hanya satu ayat' (HR. Imam Bukhari). 

Oleh karena itu, penulis ingin membagikan pengetahuan yang dimiliki kepada semua orang, khususnya mengenai Bahasa Korea. Maka dari itu, bahasan pertama adalah mengenai Bahasa Korea.

Bahasa Korea merupakan bahasa yang digunakan di wilayah Semenanjuk Korea. Penguna Bahasa Korea di Korea Selatan mencapai 40 juta orang dan 20 juta di Korea Utara. Bahasa Korea juga merupakan bahasa resmi di kedua negara tersebut. Selain di Korea, Bahasa Korea juga digunakan di beberapa negara lainnya, diantaranya 2,1 juta orang di Cina, 2,1 juta orang di Amerika, 600 ribu orang di Jepang dan masih banyak lagi di beberapa negara lainnya termasuk Indonesia. Dengan jumlah yang cukup banyak tersebut, menjadi Bahasa Korea sebagai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan.

Banyak ahli bahasa yang berbeda pendapat dalam mengkategorikan Bahasa Korea termasuk rumpun bahasa apa. Beberapa ahli menyatakan bahwa Bahasa Korea digolongkan sebagai Bahasa Isolat, namun beberapa lainnya percaya bahwa Bahasa Korea termasuk ke dalam rumpun Bahasa Altaik.

Bahasa korea memiliki sistem alfabet yang berbeda dari Bahasa Indonesia. sistem alfabet dalam Bahasa Korea disenut 'Hangul'. Hangul inilah yang akan kita pelajari pertama kali, karena jika kita ingin belajar suatu bahasa maka kita perlu mengenal dan memahami alfabet yang digunakan. Sehingga ketika kita menulis dan membaca kita bisa memahaminya tanpa harus menggunakan transliterasi atau romanisasi.

Sebelum kita belajar Bahasa Korea, maka kita pelajari terlebih dahulu alfabetnya, yaitu hangul. yuk, lihat ulasan berikut ini...

Pengenalan Hangul

Hangul merupakan sistem alfabet dalam Bahasa Korea. Hangul pertama kali digagas pada tahun 1443 M oleh Raja Sejong dan beberapa ilmuwan lainnya. Raja Sejong merupakan raja keempat pada dinasti Joseon (dikenal juga dengan nama Chosun). Atas jasanya dalam penciptaan hangul, Raja Sejong dikenal juga sebagai raja agung. Pada masa tersebut, alfabet yang digunakan adalah aksara cina yang sangat rumit dan banyak jumlahnya. Selain itu, pada masa itu tidak semua rakyat dapat mengakses pendidikan, terutama mereka yang berasal dari kalangan rakyat biasa dan budak. Oleh karena itu, pada masa itu buta aksara di Korea sangatlah tinggi.

Melihat hal tersebut, maka sang raja yang menginginkan kejayaan dan kemakmuran pada rakyatnya bersama dengan ilmuwan yang berada langsung di bawah komandonya menggagas pembuatan alfabet yang lebih mudah dan lebih praktis bagi rakyat sehingga angka buta aksara menjadi berkurang. Hingga akhirnya, pada tahun 1446 M atau tiga tahun setelah gagasan tersebut dilakukan, diterbitkan lah sebuah jurnal yang diberika nama 'Hunminjeongeum' (훈민정음) yang bermakna "Kata-kata yang benar untuk diajarkan kepada rakyat".

Alfabet Hangul

Hangul terdiri atas aksara vokal dan konsonan. Saat pertama kali dibuat dan dipublikasikan, hangul terdiri atas 17 konsonan dan 11 vokal. Namun, pada hangul modern --yang akan kita pelajari-- terdiri atas 40 buah huruf, yaitu 19 konsonan dan 21 vokal.

Alfabet konsonan dalam hangul pada dasarnya dibentuk berdasarkan teori bentuk dan jumlah coretan. Pada alfabet konsonan terdapat lima buah konsonan dasar yaituㄴ, ㅁ,  ㅅ, ㅇ. yang merujuk pada bentuk titik artikulasi. Sedangkan konsonan lainnya dibentuk dengan menambahkan coretan pada konsonan dasar berdasarkan pada keras tidaknya bunyi konsonan tersebut. 

Sedangkan alfabet vokal dibentuk berdasarkan pada tiga elemen, yaitu langit, manusia dan tanah. Satu huruf vokal terdiri atas dua elemen tersebut. Berikut adalah ilustrasi dari penciptaan alfabet vokal,
Berdasarkan ilustrasi di atas, setidaknya kita dapat membentuk huruf vokal dengan menggabungkan ketiga unsur tersebut, seperti
1.      Jika kita menggabungkan unsur orang dengan unsur langitsecara horizontal maka kita akan dapatkan huruf ‘a’
2.      Jika kita menggabungkan unsur langit dengan unsur tanah – secara vertikal maka akan didapat huruf ‘o’
3.      Dan seterusnya...

Vokal 모음 [mo-eum] 
Vokal dalam bahasa korea berjumlah 21 huruf. Dari 21 huruf tersebut 10 merupakan vokal tunggal dan 11 merupakan vokal gabungan. Bila berdasarkan bentuknya vokal ini juga terdiri atas vokal vertikal dan vokal horizontal.
Berikut adalah huruf vokal tunggal

Berikut adalah vokal gabungan
Konsonan 지음 [ja-eum]
Konsonan dalam bahasa korea terdiri atas 19 huruf. Bentuk konsonan dibuat dengan meniru bentuk organ pengucapan saat menghasilkan suara konsonan tersebut. Konsonan ‘’ dibuat meniru bentuk pangkal lidah yang menutupi tenggorokan. Konsonan ‘’ menirukan bentuk lidah yang menyentuh bagian belakang pangkal gigi atas. Konosonan ‘’ dibuat dengan cara meniru bentuk bibir. Konsonan ‘’ meniru bentuk gigi, dan bentuk bundar/lingkaran ‘’ diciptakan dengan meniru bentuk tenggorokan saat menghasilkan suara tersebut. Berikut adalah alfabet konsonan
 
Selain, ke 14 alfabet tersebut, alfabet konsonan masih memiliki lima alfabet ganda, yaitu alfabet yang dibentuk dari dua buah konsonan yang sama. kelima alfabet tersebut adalah


Konsonan yang letaknya setelah huruf vokal disebut batchim. Contoh 병원  (byeong-won) pada kata tersebut terdapat konsonan ‘’ dan ‘’ yang terletak setelah huruf vokal. Maka kedua konsonan tersebut disebut sebagai batchim. Dari 19 buah konsonan dalam hangul, terdapat tiga konsonan yang tidak dapat digunakan sebagai batchim, yaitu , dan . Berdasarkan pelafalan, terdapat tujuh jenis batchim, yaitu
 
Hangul
Pelafalan
Letak Batchim
[n]
[an]
[m]
[am]
[ng]
[ang]
[l]
[al]
,
[p]
, [ap]
ㄱ.  ,
[k]
, , [ak]
, , , , , ,
[t]
, , , , , , [at]


Selain huruf-huruf tersebut, terdapat pula batchim yang merupakan gabungan dari dua buah konsonan. Meskipun terdiri atas dua buah konsonan tapi pelafalannya hanya salah satu konsonan saja jika pada suku kata berikutnya diawali dengan konsonan juga. Berikut adalah batchim gabungan

 Konsonan Akhir Ganda
huruf yang dilafalkan
huruf yang dilafalkan
huruf yang dilafalkan
huruf yang dilafalkan
huruf yang dilafalkan
huruf yang dilafalkan
huruf yang dilafalkan
huruf yang dilafalkan
huruf yang dilafalkan
huruf yang dilafalkan
huruf yang dilafalkan